Tuesday, April 19, 2011

SPESIAL: Inilah Daftar Alumni Manchester United Premier Cup

Nike Manchester United Premier Cup (MUPC) adalah ajang untuk pemain di bawah usia 15 tahun yang sudah dikenal dunia.

Secara akumulatif, tak kurang dari 90.000 anak dari lebih 9000 tim di 43 negara mengikuti turnamen ini. Di Indonesia, tahun ini merupakan kali kelima penyelenggaraan. Sepuluh kota telah terpilih sebagai penyelenggara babak kualifikasi dan putaran final nasional akan digelar di Jakarta, Mei mendatang. Juara Indonesia akan bertanding di putaran regional Asia Tenggara untuk memperebutkan satu tiket putaran final internasional di Old Trafford.

Tujuan penyelenggaraan adalah menyediakan wadah bagi remaja-remaja berbakat untuk mengasah kemampuan di dunia sepakbola. Selaras dengan tujuan itu, sejumlah nama besar pernah tercatat meramaikan ajang tahunan ini.

Berikut sejumlah bintang sepakbola yang pernah mengikuti MUPC:

Carlos Tevez (Argentina / Manchester City)
Sebelum meraih medali emas Olimpiade 2004, kemampuan Carlitos juga turut teruji di MUPC 1999 bersama Boca Juniors. "Saya masih menyimpan trofi juara Premier Cup di rumah saya," akunya, "saya bangga menjadi pemain terbaik putaran nasional turnamen dan saat berusia 14 tahun, saya hanya ingin bermain sepakbola dan bersenang-senang."

"Kalau bisa juara, itu merupakan bonus. Sampai sekarang ini, ketika mengenangnya lagi, saya baru sadar betapa besar dampak turnamen seperti ini untuk mendorong hidup dan karier saya."

Sempat membela Manchester United, kini Tevez menyeberang ke rival sekota Manchester City. Meski pindah klub, Tevez tetap dikenal sebagai salah satu striker yang disegani di Liga Primer Inggris.


Theo Walcott (Inggris / Arsenal)
Karier Walcott melejit di usia muda. Memikat perhatian Southampton ketika memperkuat Swindon Town, Walcott membawa klub pelabuhan itu ke final Piala FA Yunior pada 2005. Ketika pindah ke Arsenal, 20 Januari 2006, Walcott menjadi remaja 16 tahun termahal sepanjang sejarah sepakbola Britania Raya.

"Saya kini merasa beruntung pernah bermain menghadapi sejumlah pemain berkemampuan tinggi di MUPC dan yang paling penting adalah saya belajar bagaimana caranya tetap fokus serta berjuang hingga menit terakhir. Terus mencoba untuk tim dan, menang atau kalah, Anda telah memberikan yang terbaik pada pertandingan," tukasnya.

Walcott terjun ke MUPC 2003 bersama Southampton.

Andres Iniesta (Spanyol / Barcelona)
Bergabung ke akademi ternama Barcelona sejak usia 12 tahun, Iniesta pernah menjadi pemain terbaik MUPC 1999. Jika sekarang dikenal kerap memberikan gol-gol penting untuk klub ataupun timnas negaranya, di MUPC kala itu gol-gol Iniesta membawa Barcelona mengalahkan wakil Argentina, Rosario Central, dan merengkuh gelar juara.

"Premier Cup adalah mimpi yang jadi nyata bagi seorang pemain sepakbola. Kompetisi ini memberikan kesempatan luas untuk menguji kemampuan menghadapi pemain-pemain muda terbaik dari segala penjuru dunia. Anda harus bangga atas penampilan dan bekerja keras untuk tim, setiap detik dalam setiap pertandingan," tukasnya.

Berkat pengalaman itulah Iniesta mendapat sebagian modal untuk membawa Barcelona meraih enam gelar pada musim 2008/09.

Fernando Torres (Spanyol / Chelsea)
Torres merupakan pemain terbaik ketika Atletico keluar sebagai juara MUPC 1999 putaran final Eropa. Karier sang striker ini juga berkembang pesat di usia muda. Menjadi kapten termuda sepanjang sejarah Atletico, Torres menjadi pemain andalan Spanyol sejak Euro 2004. Setelah pindah ke Liverpool, Torres dengan cepat meraih hati para pendukung dan pernah terpilih sebagai pemain muda terbaik klub. Meski kini sedang berupaya membuktikan diri di Chelsea, kemampuan Torres di depan gol tak perlu diragukan lagi.

"Saya betul-betul menyukai pengalaman saya di MUPC bersama Atletico karena itu memberikan saya serta rekan-rekan setim pengalaman seperti apa rasanya menjadi pesepakbola profesional. Kesempatan melawan tim dari seluruh Eropa sungguh luar biasa. Kalau saya bisa memberikan nasihat, saya akan bilang dengar dan pelajari, bermain penuh semangat, serta mengerahkan kemampuan terbaik di setiap menit pertandingan," imbuhnya.

Robinho (Brasil / AC Milan)
Kemampuan Robinho sudah memikat pemantau bakat ketika menciptakan 73 gol dalam satu musim bermain futsal saat masih berusia sembilan tahun. Robinho kemudian bergabung ke akademi Santos dan memulai karier profesional pada usia 16 tahun. Pada usia yang masih belia, Robinho sudah membela timnas Brasil dan turut membawa Seleccao menjuarai Copa America 2007. Sebelum itu semua terjadi, Robinho ikut mencicipi ajang MUPC 1999 bersama Santos. Kini Robinho bermain untuk klub top Italia, AC Milan.

Rafael dan Fabio da Silva (Brasil / Manchester United)
Potensi kemampuan si kembar asal Brasil ini sudah dicium Manchester United sejak mengikuti ajang MUPC 2005 bersama Fluminense. Ketika itu, Rafael dan Fabio bahu membahu untuk membawa Fluminense menjuarai putaran final MUPC di Hong Kong. Januari 2008, United menjalin kesepakatan dengan Fluminense untuk memboyong "Neville bersaudara-nya Brasil" ini ke Old Trafford. Pelan tapi pasti, Rafael dan Fabio menjadi pilihan utama bagi United.

Sementara itu, pemain-pemain muda Indonesia yang pernah mengikuti MUPC adalah:

Syamsir Alam
Pemain yang kini memperkuat Penarol U-19 ini tampil mewakili Indonesia di putaran Asia Tenggara pada MUPC 2007. Segera setelah itu Alam masuk skema pengembangan pemain muda PSSI di kompetisi usia muda Uruguay, Quinta Division. Mulai Januari 2011, Alam pindah memperkuat Penarol. Pemain kelahiran 16 Juli 1992 ini selalu menjadi pilihan timnas di setiap level, mulai daru U-14, U-16, hingga U-19.

Taji Prasethio
Sejak 2007, Taji juga memperkuat tim SAD Indonesia di Quinta Division. Anggota timnas sejak level U-14 hingga U-19, Taji dikenal memiliki kemampuan agresif meski bermain sebagai pemain belakang. Pemain 19 tahun ini tampil untuk Villa 2000 pada putaran final MUPC 2007 di Singapura.

Ferdiansyah
Berada satu tim dengan Alam dan Taji saat berlaga di putaran final Asia Tenggara MUPC 2007 di Singapura. Kini memperkuat tim SAD Indonesia serta timnas U-19. Kebolehan Ferdiansyah membuatnya dipercaya menjabat sebagai wakil kapten SAD.

Rudi Setiawan
Turut menjadi bagian tim yang tampil di putaran final MUPC 2007 di Singapura. Di ajang itu, Rudi dinobatkan sebagai gelandang terbaik, menjadi topskor dengan 13 gol, serta menjadi pemain terbaik MUPC Indonesia 2008. Rudi berangkat bersama Villa 2000 untuk mengikuti putaran final MUPC 2008 di Manchester dan mencetak sebuah gol ke gawang Real Madrid.

Source : Goal.com Indonesia

No comments:

Post a Comment