أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1)
Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa manusia sibuk bermegah-megahan dengan banyak harta, teman dan pengikut, sehingga melalaikannya dari kegiatan beramal. Mereka asyik dengan berbicara saja, terpedaya oleh keturunan mereka dan teman sejawat tanpa memikirkan amal perbuatan yang bermanfaat untuk mereka dan keluarga mereka.
Telah diriwayatkan dari Mutarrif dari ayahnya, ia berkata:
M أتيت النبي صلى الله عليه وسلم وهو يقرأ ألهاكم التكاثر قال يقول ابن آدم مالي ومالك يا بن آدم ليس لك من مالك إلا ما أكلت فأفنيت أو لبست فأبليت أو تصدقت فأمضيت وما سوى ذلك فذاهب وتاركه للناس.
Artinya:
Saya menemui Nabi SAW membaca: "Al Hakumut Takasur" beliau berkata. "Anak Adam berkata: inilah harta saya dan harta kamu: Hai anak Adam! engkau tidak memiliki dari hartamu kecuali apa yang telah engkau makan dan telah engkau habiskan atau pakaian yang kamu pakai sehingga lapuk atau harta yang telah kamu sedekahkan sampai habis, selain itu akan hilang dan engkau tinggalkan bagi orang lain".
(H.R Maulim)
Dan telah diriwayatkan pula dari Anas bahwa Nabi SAW. bersabda:
لو أن لابن آدم واديا من ذهب أحب أن يكون له واديان ولن يملا فاه إلا التراب ويتوب الله على من تاب.
Artinya:
"Seandainya anak Adam memiliki satu lembah emas ia ingin memiliki dua lembah emas dan tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) kecuali mulutnya diisi dengan tanah kuburan dan Allah akan memberikan ampunan kepada orang yang bertobat".
(HR. Anas bin Malik)
Sementara Ahli Tafsir ada yang berpendapat bahwa maksud ayat ini adalah bangga dalam berlebih-lebihan. Seseorang berusaha memiliki lebih banyak dari yang lain baik harta ataupun kedudukan dengan tujuan semata-mata untuk mencapai ketinggian dan kebanggaan, bukan untuk digunakan pada jalan kebaikan atau untuk membantu menegakkan keadilan dan maksud baik lainnya.
حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (2)
Para Ulama berpendapat bahwa menziarahi kuburan adalah obat penawar yang paling ampuh untuk melunakkan hati yang membatu, karena dengan ziarah kubur itu manusia akan ingat mati dan Hari Akhirat, maka dengan sendirinya akan membatasi keinginan-keinginan yang bukan-bukan.
Nabi Muhammad SAW. bersabda:
كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها فإنها تزهد في الدنيا وتذكركم الآخرة.
Artinya:
"Saya pernah melarang kamu menziarahi kubur, maka sekarang ziarahilah kubur itu, karena menziarahi kubur itu akan membatasi diri dari kemewahan dan mengingatkan kamu kepada kehidupan akhirat.
(lihat Tafsir Al Maragi, hal. 231, juz 30, jilid X)
3 | Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),(QS. 102:3) | |||||||||||||||
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul:: | ||||||||||||||||
|
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No comments:
Post a Comment