Sambel Tumpang
Udah hampir sebulan aku gak mudik ke kediri. Makan nasi tumpang adalah sudah jadi menu wajibku. Dulu tetangga dekat rumahku ada yang biasa jual nasi tumpang namanya mbah Jam (alm), nasi tumpangnya ciamik banget, biasanya disajikan dalam pincuk daun pisang sebagai piringnya dan dengan suru daun sebagai sendoknya. Sambel tumpangnya enak banget, apalagi juga dicampuri terik tahu campur mi dan peyek kacang, wis pokoke top abis. Sayang mbah jam sudah lama pindah dan juga sudah tiada. Untungnya sebagai gantinya ada mbak Jah, nasi tumpang mbak Jah nggak kalah dari mbah Jam,cocok bila dikatakan sebagai pengganti mbah jam,apalagi rumahnya juga berdekatan, cukup jalan kaki dari rumah dua ratus meter udah sampai.
Aku dan keluargaku paling ngefans dengan sambal tumpangnya mbak Jah. Mbak Jah ini sebenarnya usianya udah tidak muda, anak-anaknya saja sepantaran kami tapi kami udah terbiasa memanggilnya begitu sejak aku kecil. Meski sekarang sudah pada bekerja diluar kota tapi kalau mudik pasti nasi tumpang mbak jah yang dicari. Biasanya sambal tumpangnya benar-benar pedas, bahan dasarnya tempe bosok,cabe,santan,jerukpurut. Penyuguhannya biasanya dengan sayur buah pepaya muda dan tewel atau nangka muda dan kecambah. ditambah tempeyek dan kerupuk… enak banget.
Selain nasi tumpangaku juga demen banget dengan kerupuknya yang diguyur sambel tumpang.piuh bikin tambah yyumi aja.Dijamin bisa habis lebih dari satu porsi jika memakannya. Apalagi selain enak,harganya murah banget. Walaupun sekarang ini di kediri sudah ada cukup banyak penjual nasi tumpang laris seperti warung bu tin di patimura, nasi tumpang Bu Wandi di Jl. Panglima Polim, tapi nasi tumpang Mbak Jah tetap jadi favoritku. aduh jadi lapar, pingin makan tumpang nih.
Pecel Tumpang Kediri
Rasanya tak ada kata bosen makan pecel tumpang untuk orang asli Kediri. Meski sudah sarapan pecel tumpang, malamnya makan dengan menu yang samapun tak bermasalah. Hal ini karena cukup mudah mencari penjual peceltumpang di Kediri. Lain masalahnya jika kemudian kita tinggal di kota lain.
Seorang teman di Jakarta sempat mengaku pingin banget makan tumpang tapi kesulitan mencari penjual nasi tumpang di sekitar tempat tinggalnya. Alhamdulillah di Surabaya aku tak serepot itu. Bila aku lama tak pulang ke Kediri dan kangen makan nasi pecel tumpang maka aku langsung menuju warung nasi pecel tumpang langgananku.
Kebetulan di kawasan jalan Kendangsari Industri ada penjual nasi pecel tumpang khas Kediri. Lokasi tepatnya di seberang kantor BNI Kutisari. Ciri khas dari warung kakilima ini ada spanduknya yang berwarna kuning dan bertuliskan Nasi Pecel Tumpang Kediri. Yang ini tak bohong sebab penjualnya memang asli orang Kediri. Pemilik warung pecel tumpang kediri ini namanya bu As. Perempuan berjilbab ini mengaku berasal dari Bandar Kidul Kediri. Ia sudah membuka warung pecel tumpang ini selama 13 tahun. Wow cukup lama juga ya. Nasi pecel tumpang kediri buatan bu As lumayan enak dan mirip seperti yang biasa di jual di Kediri makanya banyak banget pelanggannya.
Terkadang saat makan disana aku sering ketemu dengan orang-orang Kediri yang sama-sama mencari rejeki di Surabaya dan kangen makan pecel tumpang. Warung pecel tumpang bu As yang buka mulai jam setengah enam sore hingga malam ini tidaklah terlalu besar. Ia hanya menyediakan dua meja panjang dengan beberapa bangku plastik untuk pembeli. Sedangkan perlengkapannya seperti tempat nasi, sayur, sambal ia taruh di meja tersendiri. Aku liat setiap waktunya bu As menyediakan nasi dalam termos besar, sambal tumpang dalam panci besar dan sayur-sayuran dalam jumlah banyak dalam tompo rotan.
Nasi pecel tumpangnya rasanya maknyus deh. Isi sayurannya boleh milih, ada kangkung, timun rebus/ndoyo, kacang panjang, buah pepaya muda, daun ketela pohon, dan kecambah/capar. Sambalnya selalu dikasih banyak jadi kelihatan lekoh. Sambalnya asin, pedes, uenak. Bila kita beli nasi pecel tumpang mesti diberi rempeyek kacang kedelai dan teri serta kerupuk puli warna kuning. Meski agak keras, tapi peyeknya uenak kok. Jika suka boleh minta lalapan timun dan kemangi. Harga sepiringnya hanya 4 ribu perak, jika tanpa nasi hanya 3 ribu perak. Bila ingin lauk tambahan bisa memilih, sate telur puyuh, atiampela dan ayam goreng, telur asin,tempe dan tahu bacem, serta dadar jagung. Sedangkan jika kepedesan bisa minum es teh dan es jeruk yang juga dijual disana. Pokoke layak dicoba deh buat kalian yang hobi pecel tumpang tapi belum sempat ke Kediri.
Sumber: harryw.blog.perbanas.ac.id
No comments:
Post a Comment