Friday, April 30, 2010

Qin Shi Huang:The First Emperor

The First Emperor Ying Zheng lahir 259 tahun sebelum masehi. Pada usia 13 tahun, beliau menjadi King of Qin, dan di bawah kepemimpinannya, kerajaannya meluas. Beliau yang pertama kali memperkenalkan sistem penimbangan dan pengukuran standar dan mata uang yang seragam. First Emperor ini ingin berkuasa untuk selamanya, kemudian beliau menyuruh rakyatnya untuk membangun kompleks yang dipersiapkan untuk menjadi istana tempat beliau berkuasa setelah beliau meninggal, termasuk ribuan prajurit yang disiapkan dalam kondisi siap bertempur. Pusat dari kompleks ini adalah makam beliau. Proyek ini menghabiskan waktu lebih dari 30 tahun, tetapi tidak ada yang tahu dengan pasti di mana sesungguhnya kompleks ini. Tahun 1974, seorang petani menemukannya secara tidak sengaja. Ketika dia menggali sumur, dia menemukan kepala seorang prajurit. Arkeolog lalu datang dan dengan hati-hati memulai penggalian. Sampai saat ini ditemukan sekitar 7000 prajurit dalam posisi berdiri, di area seluas 56 km2. Makam sang raja sampai saat ini “belum” ditemukan, karena walaupun semua prajurit melindungi area makam dan menuju ke satu arah, para arkelog sepakat untuk tidak mengganggu sang raja dan kerajaannya. Mereka berharap akan ditemukan teknologi yang lebih maju sehingga peradaban ini akan diketahui tanpa harus menggali dan mungkin merusak segalanya.

Qin Shi Huang (Hanzi: 秦始皇) (November atau Desember 260 SM - 10 September 210 SM), dilahirkan dengan nama Ying Zheng (贏政), juga dipanggil Shi Huang Di yang artinya adalah Kaisar Pertama, adalah raja dari Negara Qin dari 247 SM sampai 221 SM, setelah mempersatukan Tiongkok dengan menaklukkan 6 negara lainnya, ia kemudian mendirikan Dinasti Qin dan mengangkat diri menjadi kaisar dari Tiongkok yang bersatu - dari 221 SM hingga 210 SM - bertakhta dengan sebutan Kaisar Pertama.

Setelah menyatukan Tiongkok, dia dan perdana menterinya Li Si mengeluarkan berbagai perubahan yang ditujukan untuk memperkuat persatuan, dan mereka menjalankan banyak reformasi dalam pemerintahan, menyatukan tulisan baku, alat ukur standar dan juga meneruskan pembangunan Tembok Besar yang sudah ada sejak Zaman Negara-negara Berperang. Walaupun dengan kekuasaan tangan besi, Qin Shi Huang masih dianggap oleh sejarah Tiongkok hingga sekarang sebagai pendiri Tiongkok masa lalu. Persatuan bangsa Tiongkok telah berlangsung lebih dari dua ribu tahun

Kaisar Pertama wafat saat melakukan ekspedisi ke seluruh negeri . Perjalanan ini dilakukan untuk mengambil hati rakyat dan para adipati serta pangeran dari negara - negara yang ditaklukannya . Di tengah perjalanan ia bertemu kembali dengan Xu Fu , seorang yang diperintahkannya untuk mencari "obat keabadian" atau disebut juga "obat panjang umur" . Untuk menghindari kemarahan sang kaisar , Xu Fu berkelit dengan mengatakan bahwa perjalanan untuk mencari obat tersebut sangat sulit , karena obat tersebut berada di puncak gunung sebuah pulau di tengah lautan . Xu Fu berencana menghindar dari tugas kaisar tersebut dengan mengatakan bahwa kaisar harus menangkap seekor ikan raksasa dahulu , namun dengan berani kaisar berhasil memanah seekor ikan raksasa dan Xu Fu harus menuruti tugas kaisar . Bagaimanapun juga Xu Fu yang telah memprediksi bahwa ia tidak akan bisa menemukan obat keabadian dan jika ia pulang dengan tangan hampa , maka kaisar pasti akan membunuhnya . Ia dengan senang hati menerima tugas dari kaisar tersebut , dengan syarat kaisar menyertakan 500 pemuda - pemudi dalam perjalanannya untuk dipersembahkan kepada dewa . Namun Xu Fu berlayar untuk dan tidak pernah kembali . Diperkirakan Xu Fu mendarat di Jepang .

Kaisar wafat dan menginginkan putera pertama bernama Fusu yang menggantikannya . Namun pesan kaisar pertama tersebut tidak pernah sampai , karena Zhao Gao , kasim kepercayan sekaligus penyampai pesan terakhir kaisar pertama bersekongkol dengan Li Si untuk mengubah pesan kaisar pertama menjadi mengangkat anak ke-26 kaisar pertama , Huhai menggantikan ayahnya dan menyuruh Fusu serta Jenderal Meng Tian bunuh diri dengan tuduhan melakukan pemberontakan . Zhao Gao melakukan hal ini karena ia ingin mempertahankan kedudukannya , karena ia kan dicopot dari jabatannya jika ketahuan suka menjilat dan korup oleh Fusu ,sedangkan Lisi karena ia pernah berseteru dengan Fusu saat menangani masalah cendekiawan aliran Konfusius.

Sumber:

http://id.wikipedia.org/
http://danielcmahendra.wordpress.com/

No comments:

Post a Comment