Saturday, April 24, 2010

Zhao Yun, Ksatria Bertombak dari Kerajaan Shu


Zhao Yun adalah seorang jenderal militer terkemuka di masa perang saudara di akhir zaman dinasti Han, atau lebih dikenal dengan era Tiga Kerajaan. hampir seluruh masa karir Zhao Yun dihabiskan untuk membela Liu Bei, sang pendiri dinasti Shu Han. Dalam salinan sastra dan catatan sejarah, Zhao Yun termasuk salah satu dari 5 Jenderal Besar Cina. Sedikit berbeda dari jenderal besar lainnya, catatan sejarah Zhao Yun sangat sedikit sehingga tidak banyak fakta mendetail mengenai perjalanan hidupnya.

Zhao Yun lahir di Zhending, bagian dari provinsi Changsan (sekarang Hebei) sekitar tahun 168 AD. Ia bergabung dengan tuan tanah Gongzun Zan di akhir tahun 191 sebagai komandan dari sebuah kelompok sukarelawan kecil. Di tahun 192, ia bekerja di bawah otoritas Liu Bei yang saat itu hanya berpangkat mayor, di bawah kekuasaan Gongzun Zan. Zhao Yun bekerja sebagai komandan dati pasukan kavaleri milik Liu Bei. Ia pernah meninggalkan Gongzun Zan dan Liu Bei untuk menghadiri pemakaman kakaknya dan kembali bergabung di tahun 200 ketika Liu Bei dikalahkan Cao Cao dan lari ke Yuan Zhao. Sejak itu, Zhao Yun bersahabat erat dengan Liu Bei. Novel Samkok memaparkan eratnya persahabatan mereka sampai mereka sampai mereka berdua tidur yang sama di kota Ye. Saat berada di kota itu pula, Liu Bei mengirim Zhao Yun secara rahasia untuk merekrut lebih banyak orang untuk bergabung dengan tentara Liu Bei di Yuan Zhao. Zhao Yun mengikuti Liu Bei dengan setia dalam perjalanannya menaklukkan bagian utara Cina.

Di tahun 202, Zhao Yun berpartisipasi dalam pertempuran Bowang melawan Xiahou Dun, jenderal yang melayani Cao Cao. Saat pertempuran berlangsung, Zhao Yun mengangkap Xiahou Lan yang ternyata berasal dari kampung yang sama dan mengenal satu sama lain. Ia memohon pada Liu Bei untuk tidak membunuh Xiahou Lan dan memintanya untuk merekrut Xiahou Lan yang menguasai hukum sebagai hakim pasukan. Liu Bei mengabulkannya. Namun, ia tidak pernah bekerja dengan Xiahou Lan agar dapat bekerja secara profesional. Pada tahun 208, Zhao Yun menghilang dari pertempuran Changban. Pada saat itu Liu Bei melarikan diri dengan meninggalkan keluarganya. Ketika Zhao Yun menghilang, kubu Cao Cao menyebarkan isu bahwa Zhao Yun telah berkhianat. Namun ternyata Zhao Yun pergi untuk menyelamatkan istri dan anak Liu Bei. Atas kesetiaannya, Zhao Yun dipromosikan sebagai salah satu jenderal utama pasukan Liu Bei.

Setelah pertempuran Tebing Merah, Zhao Yun memegang peranan penting dalam menaklukkan wilayah Jiangnan. Saat itu, ia pernah dibujuk oleh Zhao Fan untuk menikahi adik iparnya. Namun, Zhao Yun menolak dan khawatir dengan tindakan Zhao Fan. Pada akhirnya kekhawatiran Zhao Yun terbukti karena Zhao Fan melarikan diri.

Novel Tiga Kerjaan menggambarkan Zhao Yun memiliki kekuatan fisik luar biasa serta sangat piawai dalam bela diri. Contoh kisah heroik yang menggambarkan kehebatan Zhao Yun adalah ketika ia bertempur di Changban untuk menyelamatkan bayi Liu Bei. Sambil menggendong bayi, ia bertarung melawan 5000 prajurit musuh. Kagum akan kekuatan Zhao Yun, Cao Cao memerintahkan anak buahnya untuk menangkapnya hidup-hidup tapi usahanya gagal. Ketika mengembalikan Liu Shan, bayi Liu Bei, Liu Bei marah besar pada anaknya sendiri karena ia menganggap bahwa anaknya telah membahayakan salah satu jenderal terbaiknya lalu melemparkan anaknya. Namun, Zhao Yun berhasil menangkapnya.

Di tahun 221, Liu Bei mengangkat diri sebagai kaisar Shu Han dan mendeklarasikan perang terhadap Sun Quan sebagai tindakan balas dendam atas kematian Guan Yu, sekaligus terebutnya provinsi Jing. Zhao Yun membujuk Liu Bei untuk tidak memulai perang tetapi menyerang Cao Wei terlebih dahulu. Sayangnya Liu Bei menolak dan menyerang sembarangan serta pada akhirnya mengalami kekalahan. Ketika Liu Bei kalah, pasukan Zhao Yun pindah ke Yong'an. Setelah tahun 227, Zhuge Liang mengirim Zhao Yun ke Jigu sebagai umpan dalam melawan pasukan utama Wei yang dipimpin Cao Zhen. Oleh karena pasukan Zhuge Liang mengalami kekalahan, pasukan Zhao Yun harus mundur. Pada tahun 229, ia meninggal di Hanzhong dan membuat pasukan Shu berduka. Ia dianugerahi gelar Shunping Marquis dari Liu Shan atas jasa-jasanya.

Di dalam game Dynasty Warrior yang diproduksi oleh Koei, Zhao Yun adalah karakter sentral. Ia selalu hadir di setiap cover game dan karakternya sering dimunculkan dalam screenshot promo. Dalam Dynasty Warrior 6, ia memakai armor baru berwarna perak dan tombak bernama Dragon Spike.

Sumber:http://id.shvoong.com/

No comments:

Post a Comment