worldcup.kompas.com
Prestasi terbesar mereka sampai 16 besar, ketika menjadi tuan rumah bersama Korea Selatan di Piala Dunia 2002. Piala Dunia 2010 harusnya menjadi kesempatan emas bagi Jepang tampil lebih baik, setidaknya menyamai rekor sebelumnya. Penampilan kurang memuaskan "Samurai Blue" di babak kualifikasi, sudah seharusnya diperbaiki. Toh, mereka memiliki banyak pemain berkelas.
Tergabung di Grup A Zona Asia dalam babak kualifikasi, Jepang harus berdarah-darah untuk lolos ke Afrika Selatan. Dari delapan pertandingan yang dilakoninya, Jepang meraih empat kemenangan, tiga kali imbang, dan sekali seri. Alhasil, Jepang lolos dengan predikat runner-up grup.
Di Piala Dunia, tim-tim lain yang berasal dari benua Asia, termasuk Jepang, selalu dipandang sebelah mata. Seiring waktu, mereka berhasil mematahkan pandangan sinis tersebut pada Piala Dunia 2002. Pada babak penyisihan grup, setelah imbang 2-2 melawan Belgia pada laga perdana, Jepang mengamuk dan membinasakan setiap lawan-lawannya. Hidetoshi Nakata dkk berhasil mengalahkan Rusia (1-0) dan Tunisia (2-0) tanpa kebobolan satu gol pun. Saat itu, mereka menjadi juara grup dengan catatan tak terkalahkan.
Namun, "Tim Matahari Terbit" harus meredup di babak 16 besar. Mereka terpaksa angkat koper lebih cepat setelah penyerang Turki, Umit Davala, berhasil mencetak gol ke gawang Seigo Narazaki pada menit ke-12.
Empat tahun kemudian, "Tim Matahari Terbit" melangkah ke Piala Dunia Jerman dengan rasa optimisme besar. Berkaca pada Piala Dunia sebelumnya, Jepang yakin bisa menorehkan yang lebih baik di Jerman. Namun sayang, tim asuhan Ivica Osim ini malah jeblok. Bagaimana tidak, Jepang tak berdaya bersaing dengan Brasil, Australia, dan Kroasia. Alhasil, "Tim Matahari Terbit" tak pernah menang. Hasil memuaskan adalah sekali imbang.
Tak ingin mengulang kegagalan serupa, Jepang berusaha bangkit seraya membenahi diri. Setelah Osim terkena stroke, Jepang mendaulat pelatih domestik Takeshi Okada. Bagi Okada, melatih timnas tak membuatnya canggung. Ia pernah menangani Jepang pada Piala Dunia 1998.
Dinakhodai Okada, Jepang kembali lolos ke putaran final Piala Dunia. Semenjak didaulat menjadi pelatih, Okada sangat berambisi meloloskan tim ke semifinal. Jepang tak mau kalah pamor dari tetangganya, Korea Selatan yang sukses masuk semifinal di Piala Dunia 2002. Maka, mereka ingin menyamai prestasi itu. Melihat materi yang ada, Jepang memiliki potensi untuk membuat kejutan di Afrika Selatan.
Lalu apakah Jepang mampu memenuhi ambisinya tersebut? Kita tunggu saja kejutan "para samurai" menyayat Belanda, Denmark, dan Kamerun di Afrika Selatan nanti. (Ferril Dennys)
Top Skor: Shunsuke Nakamura (3 Gol)
Daftar Pemain
Kiper: Seigo Narazaki (Nagoya Grampus), Eiji Kawashima (Kawasaki Frontale), Yoshikatsu Kawaguchi (Jubilo Iwata).
Belakang: Marcus Tulio Tanaka (Nagoya Grampus), Yuji Nakazawa (Yokohama F Marinos), Atsuto Uchida (Kashima Antlers), Yuto Nagatomo (FC Tokyo), Daiki Iwamasa (Kashima Antlers), Yuichi Komano (Jubilo Iwata), Yasuyuki Konno (FC Tokyo).
Tengah: Shunsuke Nakamura (Yokohama), Yasuhito Endo (Gamba Osaka), Makoto Hasebe (Wolfsburg), Keisuke Honda (CSKA Moscow), Yuki Abe (Urawa Reds), Junichi Inamoto (Kawasaki Frontale), Kengo Nakamura (Kawasaki Frontale) Daisuke Matsui (Grenoble).
Depan: Keiji Tamada(Nagoya Grampus), Shinji Okazaki (Shimizu S-Pulse), Takayuki Morimoto (Catania), Yoshito Okubo (Vissel Kobe), Kisho Yano (Albirex Niigata).
worldcup.kompas.com
No comments:
Post a Comment